Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober, berawal dari keputusan Presiden Joko Widodo pada 2015. Tanggal ini dipilih untuk memperingati resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini menjadi landasan bagi para santri untuk turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui peringatan ini, kita menghormati jasa para santri yang berjuang melawan penjajah dan mengingatkan masyarakat akan peran penting pesantren dalam pembentukan karakter bangsa.
Perayaan Hari Santri di Indonesia biasanya melibatkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengenang dan menghormati jasa para santri. Berikut adalah beberapa aspek menarik dari perayaan ini:
1. Doa Bersama

Salah satu kegiatan utama dalam perayaan Hari Santri adalah doa bersama yang diadakan di berbagai pesantren dan komunitas. Acara ini biasanya diisi dengan pembacaan doa untuk keselamatan bangsa, kesatuan, dan kedamaian. Doa bersama ini tidak hanya melibatkan santri, tetapi juga masyarakat sekitar, sehingga menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat.
2. Pendidikan dan Seminar

Perayaan Hari Santri sering kali dilengkapi dengan seminar dan diskusi yang membahas peran santri dalam sejarah, pendidikan, dan pengembangan masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan santri itu sendiri. Tema yang diangkat bisa beragam, mulai dari nilai-nilai kebangsaan hingga tantangan yang dihadapi oleh santri di era modern. Hal ini menjadi kesempatan untuk menggali pengetahuan dan membangun wawasan kritis di kalangan santri.
3. Festival Budaya

Beberapa daerah menyelenggarakan festival budaya yang merayakan seni dan tradisi yang berkembang di pesantren. Festival ini bisa mencakup berbagai pertunjukan seni, seperti tari, musik, dan pameran karya seni, yang dihasilkan oleh santri. Dengan melibatkan masyarakat, festival ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal.
4. Lomba dan Kompetisi

Untuk menumbuhkan semangat kreativitas dan kompetisi sehat, banyak pesantren yang mengadakan lomba, seperti pidato, puisi, dan debat. Lomba-lomba ini sering kali bertema kebangsaan atau nilai-nilai agama. Selain memberikan penghargaan kepada para pemenang, lomba-lomba ini juga menjadi sarana untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum dan berpikir kritis.
5. Sosialisasi Nilai-nilai Kebangsaan

Banyak organisasi dan komunitas yang memanfaatkan momen Hari Santri untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya cinta tanah air dan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini dapat berupa diskusi, workshop, atau penyuluhan yang menekankan pentingnya toleransi, kerukunan, dan keberagaman di masyarakat.
6. Kegiatan Sosial

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, beberapa pesantren dan komunitas santri mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, pembagian sembako, dan layanan kesehatan gratis. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan menunjukkan bahwa santri juga berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Perayaan Hari Santri bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momen refleksi bagi santri dan masyarakat tentang peran penting mereka dalam membangun bangsa. Kegiatan yang diadakan diharapkan dapat memperkuat solidaritas antar santri dan masyarakat, serta menegaskan bahwa pesantren tetap menjadi garda terdepan dalam pendidikan karakter dan nilai-nilai luhur.