Hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi menjadi tiga kementerian baru. Tiga kementerian itu adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta, Kementerian Kebudayaan.
Prabowo menyebutkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan dipimpin Abdul Mu’ti. Kemudian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dipimpin Satryo Soemantri Brodjonegoro, kemudian Fadli Zon ditunjuk untuk memimpin Menteri Kebudayaan. Berikut profil ketiga menteri tersebut mengutip dari medcom.id.
Profil Mendikdasmen, Abdul Mu'ti

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti resmi ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Mu’ti diminta Prabowo memajukan pendidikan Indonesia karena sejatinya pendidikan menjadi kunci membangun bangsa.
Mengutip laman pwmjateng.com, Abdul Mu’ti lahir di Kudus, 2 September 1968. Ia tercatat sebagai anggota Muhammadiyah sejak 1994 dan pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006, Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010, Sekretaris PP Muhammadiyah 2010-2015, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah 2015-2022 dan terpilih kembali pada Muktamar ke-48 untuk masa bakti 2022-2027.
Abdul Mu’ti merupakan seorang dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sejak mahasiswa, ia aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UIN Walisongo Semarang, kemudian pernah menjadi pimpinan di PC IMM Kota Semarang dan DPD IMM Jawa Tengah.
Pada level Internasional, dia adalah anggota British Council Advisory Board 2006-2008, Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009), Executice Committee of Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015), dan Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-Sekarang).
Penerima penghargaan Australian Alumni Award (2008) ini aktif dalam berbagai forum dialog dan kerja sama antar iman di dalam dan luar negeri. Tulisan dan karya Mu’ti dipresentasikan dalam berbagai forum ilmiah di dalam dan luar negeri serta media massa nasional.
Mengutip dari detik.com, Abdul Mu’ti pernah ditunjuk sebagai Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) 2006-2011, Ketua BAN-S/M 2011-2017, dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) 2019-2023 hingga BSNP dibubarkan di era Mendikbudristek Nadiem Makarim dan digantikan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).
Profil Mendikti Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro

Mengutip laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di aipi.or.id, Satryo merupakan lulusan S3 Teknik Mesin dari University of California. Ilmuan ini telah menulis lebih dari 99 publikasi ilmiah.
Pria kelahiran Delf, Belanda pada 5 Januari 1956 itu bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) setelah meraih gelar Ph.D. Saat itu, dia terus memperluas kemampuannya di bidang pendidikan tinggi.
Ia merupakan sosok yang membawa reformasi dan pembaruan untuk peningkatan mutu dan daya saing di ITB. Pada tahun 1992, ia terpilih sebagai ketua jurusan Teknik Mesin ITB.
Mengutip dari detik.com, Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) pada 1999-2007. Di masa jabatannya, sejumlah institusi perguruan tinggi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dikutip dari laman DJKN Kemenkeu, BHMN menjadi wujud kebebasan penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang akademik, otonomi keilmuan, dan otonomi keuangan.
Belakangan, ia aktif menjadi dosen tamu bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology Jepang dan ITB. Pada 2018-2023, ia menjadi Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan anggota komisi Bidang Ilmu Rekayasa AIPI.
Profil Menteri Kebudayaan, Fadli Zon

Fadli Zon merupakan Politikus Gerindra kelahiran 1 Juni 1971. Dia adalah seorang politikus dan mantan aktivis yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019.
Bersama Prabowo Subianto, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Sejak 8 Oktober 2015, ia juga dipercaya sebagai Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Se-Dunia (Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC).
Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cisarua, Bogor. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor dan melanjutkan di SMPN 1 Cisarua, di Gadog, Bogor, kemudian pindah ke SMP Fajar Jakarta.
Dia lalu melanjutkan pendidikan di SMA 31 Jakarta. Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat Summa Cum Laude.
Pada 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.
Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade. Ia meraih gelar Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris. Pada tahun 2016, ia meraih gelar doktoral dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia.
Mengutip dari detik.com, Di bidang kebudayaan, ia antara lain mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat; Rumah Kreatif Fadli Zon di Cimanggis Depok, Jawa Barat; Rumah Budaya di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatra Barat; Dewan Pembinan Rumah Puisi Aie Angek di Tanah Datar, Sumatera Barat. Pada 2018, ia meraih rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai kolektor wayang Nusantara terbanyak dan terlengkap.