Awal November 1945 merupakan periode krusial dalam sejarah Indonesia, di mana semangat perjuangan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan mulai membara. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus, tantangan baru muncul dengan kedatangan pasukan sekutu yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda. Di tengah ketegangan yang meningkat, kota Surabaya menjadi pusat perlawanan. Pemuda dan masyarakat bersatu, siap menghadapi ancaman yang datang dari luar. Ketidakpuasan dan keberanian ini mengarah pada peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya, di mana para pejuang lokal menunjukkan tekad dan pengorbanan demi mempertahankan tanah air. Momen ini tidak hanya menjadi simbol perlawanan, tetapi juga menegaskan cita-cita kemerdekaan yang harus dijaga dan dihargai oleh generasi mendatang.

1. Kedatangan Pasukan Sekutu
- Pasukan sekutu, yang dipimpin oleh Inggris, tiba di Indonesia untuk mengatur kembali pemerintahan setelah Jepang menyerah pada Agustus 1945. Mereka berusaha mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda, yang memicu ketegangan dengan rakyat Indonesia.
2. Tensi Meningkat di Surabaya
- Masyarakat Surabaya mulai bersikap tegas menolak kehadiran pasukan sekutu. Rakyat, terutama pemuda, bersiap untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan.
3. Konflik Pertama
- Terjadi insiden-insiden kecil yang meningkatkan ketegangan, termasuk perkelahian antara pasukan sekutu dan pemuda Indonesia. Ini menjadi pemicu bagi pertempuran besar yang akan terjadi.
4. Persiapan Pertempuran
- Pemuda dan pejuang lokal mulai mengorganisir diri, mengumpulkan senjata, dan berkoordinasi untuk melawan pasukan sekutu yang ingin menguasai Surabaya.
5. Pengumuman di Surabaya
- Pada 10 November 1945, pertempuran besar meletus sebagai respons terhadap upaya sekutu yang ingin merebut kontrol atas kota tersebut. Pertempuran ini dikenal sebagai Pertempuran Surabaya dan menjadi salah satu simbol perlawanan rakyat Indonesia.
Peristiwa-peristiwa ini menggambarkan suasana tegang dan semangat perjuangan yang mengarah pada pertempuran yang akan menjadi momen bersejarah bagi Indonesia.