Juhani

Program Pendidikan Baru: Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Apa Bedanya?

Program Pendidikan Baru: Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Apa Bedanya?

Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda adalah dua program pendidikan yang digagas oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat. Meskipun keduanya bertujuan untuk mencetak generasi unggul, ada perbedaan mendasar dalam tujuan, sasaran, dan sistem penerimaan siswa.

Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat dirancang untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dengan memberikan pendidikan berkualitas secara gratis. Beberapa karakteristik utama Sekolah Rakyat:

  • Tanpa seleksi akademik – Siswa diterima berdasarkan kondisi ekonomi mereka, bukan berdasarkan nilai atau prestasi akademik.
  • Sistem asrama penuh – Semua kebutuhan siswa, termasuk pendidikan, makanan, seragam, pemeriksaan kesehatan, dan tempat tinggal, ditanggung oleh negara.
  • Kurikulum nasional dengan tambahan pendidikan karakter – Selain mata pelajaran umum, siswa juga diajarkan keterampilan hidup, kepemimpinan, dan nasionalisme.
  • Fokus pada kelompok rentan – Sekolah ini memberikan kesempatan bagi anak-anak yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan formal.

Sekolah Garuda

Sekolah Garuda, di sisi lain, lebih berorientasi pada pengembangan akademik dan kepemimpinan bagi siswa berprestasi tinggi. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi unggul yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa karakteristik utama Sekolah Garuda:

  • Seleksi akademik ketat – Siswa harus melalui tes akademik dan psikologis untuk memastikan mereka memiliki potensi tinggi.
  • Kurikulum berbasis internasional – Beberapa sekolah Garuda menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) untuk kelas 11 dan 12.
  • Sistem asrama dengan fasilitas modern – Sekolah ini menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan laboratorium canggih, pusat riset, dan program mentorship.
  • Persiapan masuk perguruan tinggi terbaik dunia – Siswa mendapatkan bimbingan intensif untuk melanjutkan pendidikan ke universitas ternama.

Kesimpulan

Perbedaan utama antara Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda terletak pada sasaran penerima siswa dan pendekatan pendidikan. Sekolah Rakyat lebih inklusif bagi anak-anak dari keluarga miskin, sementara Sekolah Garuda lebih selektif dan berorientasi pada prestasi akademik. Keduanya merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak generasi unggul bagi masa depan Indonesia.

Perbedaan 4 Jalur PPDB dan SPMB 2025, Ada Penambahan Kuota

Perbedaan 4 Jalur PPDB dan SPMB 2025, Ada Penambahan Kuota

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) selain mengumumkan penggantian sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), juga  menjelaskan bahwa SPMB akan memiliki empat jalur penerimaan: domisili, prestasi, afirmasi, dan mutas yang akan diterapkan mulai tahun 2025.

“Kami sampaikan bahwa jalur penerimaan murid baru itu ada empat, yang pertama adalah domisili atau tempat tinggal murid, yang kedua prestasi, yang ketiga jalur afirmasi, dan yang keempat jalur mutasi,” kata Abdul Mu’ti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.

Untuk informasi lebih rinci, simak ulasan terkait empat jalur penerimaan siswa baru di SMPB 2025 berikut ini:

1. Zonasi Menjadi Jalur Domisili

Pemerintah resmi mengganti jalur sistem zonasi pada PPDB dengan jalur domisili pada SPMB 2025. Ke depan, domisili akan berbasis jarak antara tempat tinggal murid ke sekolah. Jalur domisili diperuntukkan bagi calon murid yang berdomisili di dalam wilayah administratif yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai kewenangannya, dengan prinsip mendekatkan domisili murid dengan satuan pendidikan.

2. Pembaruan Jalur Prestasi

Jalur prestasi adalah jalur penerimaan murid baru yang dilakukan berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik. Sebelumnya, prestasi nonakademik secara umum hanya memuat 2 kriteria yakni olahraga dan seni.

Melansir dari CNN, “Non-akademik ada dua, olahraga dan seni, sekarang ditambah kepemimpinan. Mereka yang aktif sebagai pengurus OSIS atau misalnya Pramuka atau yang lain-lain nanti akan menjadi pertimbangan jalur prestasi,” ujar Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.

3. Penambahan Persentase Kuota Jalur Afirmasi

Jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon murid yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan calon murid penyandang disabilitas. Kendati demikian, pembaruan terjadi pada penambahan persentase kuota penerimaannya.

4. Jalur Mutasi

Terakhir adalah jalur mutasi yakni jalur yang berkaitan dengan penugasan orang tua. Diperuntukkan bagi calon murid yang berpindah domisili karena perpindahan tugas dari orang tua atau wali dan anak guru yang merupakan calon murid pada satuan pendidikan tempat orang tua mengajar.

Melansir dari vokasi.kemdikbud.go.id, adapun kuota jalur penerimaan pada setiap jenjang pendidikan dalam rancangan peraturan menteri adalah sebagai berikut. Pada jenjang SD, kuota penerimaan murid yaitu 1) jalur domisili minimal 70%; 2) jalur afirmasi minimal 15%; 3) jalur mutasi maksimal 5%; dan 4) tidak ada jalur prestasi.

Kemudian kuota penerimaan murid pada jenjang SMP yaitu 1) jalur domisili dari minimal 50% menjadi minimal 40%; 2) jalur afirmasi dari minimal 15% menjadi 20%; 3) jalur mutasi maksimal 5%; dan 4) jalur prestasi dari sisa kuota menjadi minimal 25%.

Pada jenjang SMA, kuota penerimaan yaitu 1) jalur domisili dari minimal 50% menjadi minimal 30%; 2) jalur afirmasi dari minimal 15% menjadi 30%; 3) jalur mutasi maksimal 5%; dan 4) jalur prestasi dari sisa kuota menjadi minimal 30%. “Untuk SMA, kita perluas sehingga istilahnya rayonisasi, dengan basisnya adalah provinsi, karena ada beberapa sekolah yang lokasinya di perbatasan lintas provinsi,” kata Mendikdasmen.

Resmi! Kemendikdasmen Ubah PPDB Jadi SPMB 2025

Resmi! Kemendikdasmen Ubah PPDB Jadi SPMB 2025

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengumumkan penggantian sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan diterapkan mulai tahun 2025.

Kabar tersebut seperti disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat konferensi pers di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025. Dia menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi seluruh siswa.

“Alasannya diganti kenapa? Karena memang kita ingin memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi semua,” ungkap Abdul Mu’ti.

Dilansir dari vokasi.kemdikbud.go.id, terkait perubahan nama, Mendikdasmen juga menyampaikan, “Kami memperkenalkan nama baru yang berbeda. Namun, kami meyakinkan ini tidak sekadar berganti nama, melainkan memang ada hal baru dalam kebijakan kami. Kami ingin keluar dari stigma PPDB zonasi, karena jalur yang digunakan tidak hanya zonasi, namun ada 4.”

“Kami sampaikan bahwa jalur penerimaan murid baru itu ada empat, yang pertama adalah domisili atau tempat tinggal murid, yang kedua prestasi, yang ketiga jalur afirmasi, dan yang keempat jalur mutasi,” lanjut Abdul Mu’ti.

Dilansir rri.co. id, perubahan dalam sistem ini terutama menyasar penerimaan siswa pada jenjang SMP, di mana terdapat perubahan persentase penerimaan melalui empat jalur, yaitu Jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi. Sementara itu, untuk jenjang SMA, penerimaan siswa akan dilakukan lintas kabupaten/kota dengan penetapan yang berada di level provinsi.

Mendikdasmen menjelaskan bahwa perubahan ini didasarkan pada hasil kajian yang telah dilakukan sejak pelaksanaan sistem PPDB yang dimulai pada tahun 2017. Ia menambahkan, meskipun ada perubahan pada jenjang SMP dan SMA, untuk jenjang SD tidak ada perubahan pada sistem penerimaan.

Resmi! Ini Jadwal Libur Anak Sekolah di Bulan Ramadan 2025. Catat Tanggalnya

Resmi! Ini Jadwal Libur Anak Sekolah di Bulan Ramadan 2025. Catat Tanggalnya

Jadwal libur sekolah bulan puasa 2025 telah resmi diumumkan oleh pemerintah. Tidak ada libur sekolah sebulan penuh selama Ramadhan 2025 sebagaimana wacana yang muncul sebelumnya.

Pada Selasa, 21 Januari 2025, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran resmi mengenai libur Ramadhan 2025. Surat Edaran tersebut diterbitkan dalam bentuk Surat Edaran Bersama 3 Menteri (SEB 3 Menteri); Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti, Menteri Agama Nasaruddin, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Berdasarkan SEB 3 Menteri, siswa akan melaksanakan pembelajaran mandiri di pekan pertama bulan puasa Ramadhan 2025. Berikut adalah rincian lengkap mengenai jadwal masuk dan libur sekolah selama bulan puasa Ramadhan serta perayaan Idul Fitri 2025:

Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag

1. Libur Awal Ramadan: 27 Februari – 5 Maret 2025

Berdasarkan edaran resmi, siswa akan mendapatkan libur awal Ramadan selama 5 hari, namun menjadi total 7 hari jika digabungkan dengan hari Sabtu dan Minggu. Selama periode ini, siswa tetap melaksanakan pembelajaran secara mandiri sesuai dengan penugasan dari sekolah atau madrasah.

2. Kegiatan Belajar di Sekolah: 6 – 25 Maret 2025

Setelah libur awal Ramadan, siswa diwajibkan kembali mengikuti pembelajaran di sekolah mulai 6 hingga 25 Maret 2025. Selain kegiatan belajar seperti biasa, edaran tersebut juga mendorong pelaksanaan kegiatan keagamaan tambahan.

3. Libur Menjelang Idul Fitri: 26 Maret – 8 April 2025

Libur Idul Fitri akan berlangsung selama 13 hari, mulai 26 Maret hingga 8 April 2025. Beberapa tanggal yang termasuk dalam libur ini adalah 26, 27, dan 28 Maret, serta 31 Maret dan 1 April sebagai hari libur nasional Idul Fitri, dan dilanjutkan dengan 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025.

4. Kembali Masuk Sekolah: 9 April 2025

Kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah akan dimulai kembali pada 9 April 2025.

Para siswa akan mendapatkan jadwal libur yang cukup panjang, namun pemerintah pusat tetap menginstruksikan agar Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Pendidikan (Disdik) menyelenggarakan pembelajaran secara mandiri.

Demikian rincian jadwal libur sekolah bulan puasa 2025 sampai dengan libur Idul Fitri yang bisa dijadikan panduan para siswa dan wali murid.

Resmi, Akun Belajar.id Akan Dihapus pada Akhir Tahun. Simak Kriterianya dan Segera Cadangkan Data Penting!

Resmi, Akun Belajar.id Akan Dihapus pada Akhir Tahun. Simak Kriterianya dan Segera Cadangkan Data Penting!

Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Mendikdasmen Abdul Muti melakukan banyak tranformasi dan pembaharuan kebijakan dalam bidang pendidikan, baik terkait dengan guru dan kepala sekolah maupun dalam kelembagaan sekolah.

Mengutip dari kaltimpost.jawapos.com, salah satu kebijakannya mengenai penghapusan akun.belajar.id. Berdasarkan Peraturan Sekjen Kemendikbudristek No.14/2024 dan hasil analisis dan evaluasi rutin oleh Pusdarin, akan dilakukan penghapusan akun belajar.id.

Penghapusan dilakukan oleh pengelola akun belajar.id dengan tenggat waktu kurang lebih 2 minggu, dijadwalkan pada 16-30 Desember 2024. Kebijakan ini diambil usai evaluasi menyeluruh yang bertujuan menjaga kualitas dan efisiensi layanan yang diberikan oleh Kemdikbudristek melalui sistem belajar.id.

Namun, tidak semua akun belajar.id dihapus. Ada beberapa kriteria akun yang terdampak penghapusan yang meliputi berbagai jenjang pendidikan.

Foto: melintas.id

Peserta Didik

Kriteria yang menyebabkan akun peserta didik terhapus yakni:

  • Peserta didik yang telah lulus atau pindah jenjang Pendidikan, baik dengan status akun belajar.id aktif maupun tak aktif.
  • Peserta didik yang belum lulus atau pindah jenjang tapi memiliki akun belajar.id yang tak aktif selama lebih dari setahun.

Akun pengguna peserta didik yang terdampak penghapusan mulai dari jenjang paud hingga kesetaraan.

Subdomain akun meliputi: @paud.belajar.id; @sd.belajar.id; @smp.belajar.id; @sma.belajar.id; @smk.belajar.id; @slb.belajar.id; dan @kesetaraan.belajar.id.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Pendidik dan tenaga kependidikan juga akan dihapus akunnya bila mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Pendidik atau tenaga kependidikan yang telah meninggal dunia.
  • Pendidik atau tenaga kependidikan yang telah pensiun.

Subdomain akses layanan pedidikan untuk pengguna Pendidik meliputi: @guru.paud.belajar.id; @guru.sd.belajar.id; @guru.smp.belajar.id; @guru.sma.belajar.id; @guru.smk.belajar.id; @guru.slb.belajar.id, dan @guru.kesetaraan.belajar.id.

Sedangkan subdomain akses layanan pendidikan pengguna tenaga kependidikan meliputi admin dari masing-masing jenjang mulai PAUD hingga kesetaraan.

Pengguna Akun Non Satuan Pendidikan

Akun belajar.id non satuan pendidikan dengan subdomain pada akun akses layanan pendidikan (PAUD, SMP, SMA, SMK, SLB, Kesetaraan).

Untuk itu pengguna akun belajar.id yang terkena penghapusan diharapkan segera melakukan pencadangan file atau mengunduh file yang tersimpan pada akun tersebut secara mandiri. Hal ini penting dilakukan agar data yang penting tidak hilang usai akun dihapus.

Cara Melakukan Pencadangan File:

  1. Masuk ke akun belajar.id.
  2. Pilih file yang ingin dicadangkan di Google Drive.
  3. Unduh file.
  4. Lakukan pencadangan ke perangkat lokal.

Pastikan untuk segera melakukan pencadangan data penting yang masih tersimpan di akun belajar.id.

PIP Tahap 3 2024 Cair Desember? Berikut Cara Cek Penerima

PIP Tahap 3 2024 Cair Desember? Berikut Cara Cek Penerima

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan dari Kementerian Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu. mencakup biaya sekolah, dan uang saku. Penerima PIP harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang menunjukkan kelayakan.

Manfaat PIP

  • Bantuan Dana: Siswa menerima bantuan berupa uang tunai yang disalurkan langsung ke rekening Simpanan Pelajar (SimPel) di bank-bank mitra seperti BRI, BNI, dan BSI.
  • Akses Pendidikan: Bantuan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta pendidikan nonformal.
  • Kebutuhan Pendidikan: Dana PIP dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pendidikan, seperti pembelian buku, seragam, transportasi, dan biaya kursus.

Kapan Dana PIP Tahap 3 2024 Cair?

Foto: blog.tribunjualbeli.com

Bagi siswa yang belum menerima pencairan dana PIP tahap 3 di bulan Oktober, tidak perlu khawatir. Pencairan masih berlangsung hingga Desember 2024, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Siswa diimbau untuk memantau status pencairan melalui laman SIPINTAR secara rutin.

Dikutip dari detik.com, PIP akan dicairkan dalam bentuk uang yang ditransfer langsung ke rekening siswa, besaran bantuan ini bergantung pada jenjang sekolah siswa masing-masing. Bantuan PIP termin 1 telah dicairkan pada Februari-April.

Sementara, PIP Termin 2 dicairkan pada bulan Mei-September menurut usulan Dinas Pendidikan, serta penerima telah mengaktivasi SK Nominasi. Sedangkan, PIP Termin 3 akan kembali cair pada bulan Desember.

Cara Cek Status Penerima PIP

Untuk mengetahui apakah dana PIP sudah masuk ke rekening, siswa dapat memeriksa melalui laman resmi SIPINTAR yang disediakan oleh Kemdikbud.

Berikut langkah-langkah pengecekan: 

Buka SIPINTAR di alamat pip.kemdikbud.go.id.

Masukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom yang tersedia.

Klik tombol “Cari Penerima PIP”.

Setelah itu, jika dana sudah cair, akan muncul Surat Keputusan (SK) Pemberian dengan keterangan bahwa saldo dana PIP sudah masuk ke rekening siswa.

Besaran bantuan PIP 2024 bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan:

  • SD/SDLB/Paket A:
    • Siswa baru dan kelas akhir: Rp225.000
    • Siswa reguler: Rp450.000/tahun
  • SMP/SMPLB/Paket B:
    • Siswa baru dan kelas akhir: Rp375.000
    • Siswa reguler: Rp750.000/tahun
  • SMA/SMALB/Paket C/SMK:
    • Siswa baru dan kelas akhir: Rp900.000
    • Siswa reguler: Rp1.800.000/tahun

Bagi siswa yang belum menerima pencairan dana PIP tahap 3 di bulan Oktober, tidak perlu khawatir. Pencairan masih berlangsung hingga Desember 2024, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Siswa diimbau untuk memantau status pencairan melalui laman SIPINTAR secara rutin.

Pemerintah Siapkan Rp17,15 Triliun untuk Renovasi 10.440 Sekolah

Pemerintah Siapkan Rp17,15 Triliun untuk Renovasi 10.440 Sekolah

Presiden RI Prabowo Subianto akan mengalokasikan Rp17,15 triliun untuk merenovasi 10.440 sekolah baik sekolah negeri maupun swasta. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan layanan pendidikan dan merata. Rencananya, renovasi ini akan dimulai pada 2025 mendatang.

Dikutip dari inews.id “Untuk meningkatkan layanan pendidikan yang lebih bermutu dan merata untuk tahun 2025 Pemerintah telah mengalokasikan dana senilai Rp17,15 triliun untuk melakukan rehabilitasi perbaikan dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta,” ujar Prabowo do puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan ditransfer langsung ke sekolah-sekolah yang membutuhkan guna melaksanakan renovasi secara swakelola.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan anggaran renovasi sekolah akan digunakan untuk membeli bahan bangunan dan membuka lapangan kerja bagi pekerja bangunan di daerah sekolah yang bersangkutan.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Segera Terapkan Pendidikan Matematika Sejak TK

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Segera Terapkan Pendidikan Matematika Sejak TK

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Indonesia, Abdul Mu’ti telah mencanangkan agar pendidikan matematika bisa mulai diajarkan sejak masa Taman Kanak-kanak (TK). Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu program prioritas Kemendikdasmen.

Hal itu disampaikan Abdul Mu’ti dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI dengan agenda perkenalan pejabat dan gambaran umum arah kebijakan Kemendikdasmen periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024. Ia menjelaskan pembelajaran matematika sejak TK itu menjadi bagian dari program penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi, yang meliputi pendidikan matematika, sains dan teknologi sejak dini.

Mengutip dari antaranews Mu’ti mengatakan “Penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi, meliputi pendidikan matematika, sains, teknologi. Kami sudah merancang, insya Allah pendidikan matematika itu dimulai dari sejak taman kanak-kanak,” jelasnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Menurut pandangannya, kemampuan berhitung dan memahami angka atau numerasi masyarakat Indonesia dari kalangan peserta didik hingga dewasa terbilang masih rendah, bahkan tidak sedikit yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok.
 
“Numerasi kita kan masih rendah, selain literasi kita juga masih rendah, bahkan sekarang di kalangan sebagian pelajar, matematika menjadi momok karena dibilang matematika ini buat kita mati-matian. Jadi, kami mau buat matematika nantinya menyenangkan dan dapat diajarkan secara mudah,” kata Mu’ti.
Foto: Rida Pertana/detikJogja

Ia menerangkan pihaknya sudah melakukan praktik uji coba bagaimana mengajarkan matematika untuk taman kanak-kanak dalam kunjungan kerjanya yang pertama di Palembang didampingi oleh Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian.

“Saya sudah praktekkan bagaimana matematika untuk taman kanak-kanak dalam kunjungan kerja kami pertama di Palembang, di sebuah TK yang dikelola oleh Angkatan Udara,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyebut Pemilihan TK tersebut didasarkan dengan filosofi agar pendidikan Indonesia dapat terbang tinggi setinggi pesawat Indonesia.

“Kami pilih TK Angkatan Udara supaya pendidikan Indonesia terbang tinggi setinggi pesawat kita,” tandasnya.

Program Kemendikdasmen: ‘Quick Win’ dan ‘7 Kebiasaan Baik’ Segera Diluncurkan

Program Kemendikdasmen: ‘Quick Win’ dan ‘7 Kebiasaan Baik’ Segera Diluncurkan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) akan melakukan tiga langkah utama sebagai pertimbangan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, yaitu, relaksasi, deregulasi, dan re-regulasi.  Sejumlah kebijakan yang tidak perlu pun akan dihapus.

Dilansir dari siaran pers yang diterima oleh medcom.id, Minggu, 3 November 2024. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyatakan “Iya, akan dilakukan tiga langkah utama. Relaksasi yaitu kebijakan yang memudahkan. Deregulasi itu penghapusan kebijakan yang tidak perlu. Serta re-regulasi yaitu pengaturan kembali kebijakan baik yang sudah ada.” jelasnya saat kunjungan kerja ke Tasikmalaya.

Quick Win

Foto: shutterstock.com

Berangkat dari prioritas tersebut, Kemendikdasmen akan melakukan beberapa hal untuk mencapai quick win yang sudah ditentukan bersama Prabowo dalam upaya peningkatan karakter siswa dan kualitas pendidikan Indonesia.

Quick win tersebut, jelas Atip, adalah hasil apa yang harus segera terlihat dan terasa bagi warga pendidikan.  Dalam mengejar quick win ini, Kemendikdasmen akan memfokuskan pada pembenahan pendidikan nilai dan penguatan literasi dan kemampuan numerasi yang terkait dengan logika dan matematika.

Terkait peningkatan kemampuan numerik dan literasi, mengikuti arahan Presiden, Kemendikdasmen diminta untuk melakukan revitalisasi sistem pembelajaran pada bidang sains dan teknologi.  Khususnya Matematika dan pembiasaan membaca di sekolah.

7 Kebiasaan Baik

Foto: shutterstock.com/bluedog studio

Dalam sambutannya di sekolah kedua yang dikunjungi, Wamen Atip juga mengungkapkan adanya rencana peluncuran program Kemendikdasmen bertajuk “7 Kebiasaan Baik”, yaitu landasan nilai-nilai kebiasaan yang harus ada pada diri tiap siswa.

Melansir dari detik.com, Wamendikdasmen Atip merinci sejumlah poin dalam program 7 Kebiasaan Baik yaitu kebiasaan bangun pagi, kebiasaan beribadah, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan olahraga, kebiasaan membaca, dan ada dua kebiasaan lain yang nanti akan dipaparkan pada peluncurannya.

“Harapannya, apabila dilakukan secara berulang-ulang, kebiasaan ini bisa menjadi nilai yang tertanam pada diri siswa, khususnya kelompok usia sekolah dasar sehingga fondasi karakter siswa semakin kuat,” jelas Wamendikdasmen Atip.