Juhani

5 Fakta Menarik tentang Hubungan Antara Bahasa dan Pendidikan

5 Fakta Menarik tentang Hubungan Antara Bahasa dan Pendidikan

Bahasa merupakan aspek penting dalam pendidikan karena bahasa adalah alat utama untuk komunikasi dan pembelajaran. Tidak hanya menjadi medium utama dalam proses mengajar dan belajar, bahasa juga berperan dalam membentuk identitas budaya dan sosial siswa. Dalam konteks pendidikan, bahasa berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diajarkan. Berikut beberapa fakta menarik tentang hubungan antara bahasa dan pendidikan:

1. Multilingualisme di Sekolah

Deskripsi: Di banyak negara, siswa diajarkan dalam lebih dari satu bahasa. Multilingualisme di sekolah membantu siswa mengembangkan keterampilan bahasa yang luas dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta keterampilan sosial mereka. Contoh: Di Eropa, banyak sekolah yang mengajarkan bahasa Inggris, bahasa lokal, dan satu bahasa asing lainnya kepada siswa.

2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Deskripsi: Bahasa pengantar adalah bahasa yang digunakan untuk mengajar di sekolah. Pilihan bahasa pengantar dapat mempengaruhi pemahaman siswa dan kualitas pendidikan. Contoh: Di beberapa negara Afrika, bahasa lokal digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dasar, sementara bahasa Inggris atau Prancis digunakan di tingkat yang lebih tinggi.

Foto: Tempo.co

3. Bahasa Isyarat dalam Pendidikan

Deskripsi: Pendidikan inklusif mencakup penggunaan bahasa isyarat untuk siswa yang tuli atau memiliki gangguan pendengaran. Ini memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan. Contoh: Banyak sekolah di Amerika Serikat dan Eropa yang memiliki program khusus untuk mengajarkan bahasa isyarat dan menyediakan interpretasi bahasa isyarat di kelas.

4. Bahasa dan Identitas Budaya

Deskripsi: Bahasa adalah bagian penting dari identitas budaya. Pendidikan dalam bahasa ibu membantu melestarikan budaya dan tradisi lokal. Contoh: Di Indonesia, pendidikan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, dan Bali diajarkan di sekolah-sekolah untuk melestarikan budaya dan bahasa setempat.

5. Pendidikan Bahasa dalam Pendidikan Tinggi

Deskripsi: Di perguruan tinggi dan universitas, penguasaan bahasa asing sering kali menjadi syarat untuk kelulusan. Banyak institusi menawarkan program studi bahasa dan sastra yang komprehensif. Contoh: Universitas-universitas di Eropa sering kali menawarkan kursus bahasa sebagai bagian dari program gelar, dan beberapa program gelar mungkin mengharuskan siswa untuk belajar di luar negeri.

Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam pendidikan, dan pemahaman tentang berbagai aspek pengajaran dan pembelajaran bahasa dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Program Kemendikdasmen: ‘Quick Win’ dan ‘7 Kebiasaan Baik’ Segera Diluncurkan

Program Kemendikdasmen: ‘Quick Win’ dan ‘7 Kebiasaan Baik’ Segera Diluncurkan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) akan melakukan tiga langkah utama sebagai pertimbangan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, yaitu, relaksasi, deregulasi, dan re-regulasi.  Sejumlah kebijakan yang tidak perlu pun akan dihapus.

Dilansir dari siaran pers yang diterima oleh medcom.id, Minggu, 3 November 2024. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyatakan “Iya, akan dilakukan tiga langkah utama. Relaksasi yaitu kebijakan yang memudahkan. Deregulasi itu penghapusan kebijakan yang tidak perlu. Serta re-regulasi yaitu pengaturan kembali kebijakan baik yang sudah ada.” jelasnya saat kunjungan kerja ke Tasikmalaya.

Quick Win

Foto: shutterstock.com

Berangkat dari prioritas tersebut, Kemendikdasmen akan melakukan beberapa hal untuk mencapai quick win yang sudah ditentukan bersama Prabowo dalam upaya peningkatan karakter siswa dan kualitas pendidikan Indonesia.

Quick win tersebut, jelas Atip, adalah hasil apa yang harus segera terlihat dan terasa bagi warga pendidikan.  Dalam mengejar quick win ini, Kemendikdasmen akan memfokuskan pada pembenahan pendidikan nilai dan penguatan literasi dan kemampuan numerasi yang terkait dengan logika dan matematika.

Terkait peningkatan kemampuan numerik dan literasi, mengikuti arahan Presiden, Kemendikdasmen diminta untuk melakukan revitalisasi sistem pembelajaran pada bidang sains dan teknologi.  Khususnya Matematika dan pembiasaan membaca di sekolah.

7 Kebiasaan Baik

Foto: shutterstock.com/bluedog studio

Dalam sambutannya di sekolah kedua yang dikunjungi, Wamen Atip juga mengungkapkan adanya rencana peluncuran program Kemendikdasmen bertajuk “7 Kebiasaan Baik”, yaitu landasan nilai-nilai kebiasaan yang harus ada pada diri tiap siswa.

Melansir dari detik.com, Wamendikdasmen Atip merinci sejumlah poin dalam program 7 Kebiasaan Baik yaitu kebiasaan bangun pagi, kebiasaan beribadah, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan olahraga, kebiasaan membaca, dan ada dua kebiasaan lain yang nanti akan dipaparkan pada peluncurannya.

“Harapannya, apabila dilakukan secara berulang-ulang, kebiasaan ini bisa menjadi nilai yang tertanam pada diri siswa, khususnya kelompok usia sekolah dasar sehingga fondasi karakter siswa semakin kuat,” jelas Wamendikdasmen Atip.